Salam

Sampaikan, sampaikanlah walau itu pahit, sampaikan walau satu ayat, dan serulah dengan kasih sayang karena 'Tiada diterima seruanmu kecuali dengan hati yang lembut dan penuh kasih sayang'

Wednesday, August 17, 2011

MERDEKA! (1)

"nDeleng Kahanan"

Meskipun negara ini sudah merdeka, tak jarang kita temui orang-orang yang belum merdeka. Kebodohan, kemiskinan dan ketakutan mengekspresikan dirinya ternyata masih melingkupi sebagian rakyat  Indonesia.

Saturday, August 6, 2011

BELAJAR NGEBLOG DI JOGLO ABANG (2)

Minggu, 31 Juli 2011 merupakan hari bersejarah bagi Sanggar Anak Bumi Tani yang karena provokasi mas Suryaden, akhirnya dapat menyelenggarakan pelatihan jurnalistik blog di pendopo Joglo Abang. Bangunan di tengah sawah berdinding bata merah itu menerima para partisipan pelatihan dengan ramah dan menyenangkan.

BELAJAR NGEBLOG DI JOGLO ABANG (1)

Belajar, ya itulah kata yang paling tepat untuk menjelaskan apa yang terjadi pada Minggu, 31 Juli 2011 di pendopo Joglo Abang. Dalam suasana menjelang Bulan Romadhon menjadikan pertemuan itu syarat makna. Dunia blogger selama ini biasa dibayangkan dengan kumpulan orang yang suka menghabiskan waktu di depan komputer saja, salah-salah hanya menjadikan pemanfaatan waktu yang mubazir. Itulah tantangan penyelenggara kegiatan tersebut.

PELAJARAN MENULIS di Sanggar ANAK BUMI TANI

Sanggar ANAK BUMI TANI lahir dengan harapan terwujudnya anak-anak pedesaan yang kreatif dan dapat mengekspresikan pikiran-pikirannya dengan baik melalui media apapun. Tulisan adalah salah satu media yang diangkat dalam pembelajaran.

Thursday, August 4, 2011

METODE PEMBELAJARAN TK


Seperti halnya sekolah Taman Kanak-kanak sejenis, metode pembelajaran di TK Melati Suci menggunakan kombinasi metode pedagogi dan andragogi dengan proses pembelajaran di kelas maupun lapangan. Tetap saja ada proses pembelajaran satu arah untuk tema berhitung, membaca dan ibadah tetapi kemudian dipadu dengan tukar pendapat bersama siswa dan wali siswa. Pengembangan kreativitas sangat diutamakan mengiringi proses membangun watak berani, disiplin, jujur, peduli sesama dan lingkungan sekitar. Dengan demikian pembelajaran di lapang untuk bertemu dengan masyarakat dan lingkungan tempat sekolah berada menjadi sangat menentukan hasil pembelajaran.

SEKOLAH ISLAMI - SEKOLAH ALAMI


Pernah terjadi suatu diskusi menarik di sementara kelompok peronda di kampungku, membahas kebutuhan akan pendidikan anak-anak yang menjawab tuntutan jaman. Akhirnya jadi perdebatan seru karena satu pihak berfikir bahwa islami itu identik serba Arabis yang menolak keberadaan anjing dan babi di kampung, sementara yang lain berpendapat bahwa islami itu ramah segala makhluk hidup. "Itu alami namanya bukan islami", ungkap yang lain menimpali.

SEJARAH dan PERKEMBANGAN SEKOLAH


Berangkat dari ide anak muda di Ta'mir Masjid Nailul Huda yang sekaligus ketua pemuda kampung untuk menjadikan masjid di kampungnya sebagai salah satu pusat kegiatan masyarakat secara islami dalam berbagai bidang, maka sejak tahun 1987 berdirilah sekolah Taman Kanak-kanak Melati Suci dengan tempat pembelajaran pertamanya di serambi masjid.

Tuesday, August 2, 2011

Tumbuhkan Budaya Gemar Belajar Dan Hidup Mandiri

"Alam takambang jadi guru" adalah sebuah falsafah hidup orang Minangkabau dan judul buku Almarhum A.A Navis sampai saat ini tetap tidak lapuk karena hujan dan lekang karena panas. Filsafat ini tetap bisa jadi pijakan hidup kita sebagai orang tua dalam kehidupan dalam masyarakat. Sekaligus filsafat ini mengajak kita untuk peka dan bercermin atas peristiwa-peristiwa yang ada di seputar hidup kita.

Monday, August 1, 2011

Bank Sampah "ANAK MULIA'

>>> Bangunan gudang bank sampah
Namanya saja bank sampah, isinya ya sampah. Tapi dari namanya tersirat isi yang lain, yaitu sebuah do'a untuk menjadikan anak berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur atau istilah lainnya 'akhlaqul kharimah' sebagaimana dicita-citakan oleh pendiri, pengurus, guru maupun wali siswa di Taman Kanak-kanak Melati Suci-Dsn. Rajek Lor, Tirtoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta maupun mitra pendamping.

Ketika ide awal dilontarkan oleh pendiri dan para pengelola Sanggar ANAK BUMI TANI, direspons positif oleh semua pengurus hingga guru-guru dan wali siswa. Tidak semua begitu saja menerima, ada tahapan penyadaran tentunya karena salah satu sumber menyampahnya lingkungan ternyata ada pada orang tua juga. Ide itu muncul pada bulan Ramadhan 1431 H, Insya Allah berkah bagi kehidupan di bumi ini. Kapan ide itu akan direalisir ?, sebuah pertanyaan yang menjadi sedikit perdebatan waktu itu. Sebagian besar inginnya setelah lebaran saja tetapi itu dirasakan terlalu lama.Ada yang ngotot untuk tetap di bulan puasa ini dengan alasan bahwa ide bagus kalau nggak segera direalisir akan terlunta-lunta sehingga tak terwujud dan perilaku-perilaku menyampah tetap bertahan. Dengan semangat meningkatkan keimanan melalui terwujudnya kebersihan diri dan lingkungan, diputuskanlah bahwa 17 Ramadhan 1431 H menjadi tonggak berdirinya Bank Sampah Anak Mulia sekaligus ditandai dengan penyerahan sampah pertama kali dari siswa, guru, dan pengurus ke bank sampah.Pemilihan tanggal tersebut adalah sekaligus pengingat akan turunnya wahyu Al-Qur'an karena kerja-kerja pengelolaan sampah ini lebih ditujukan agar nilai-nilai Qur'ani benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada civitas akademika TK Melati Suci.


>>> Bu Mimmah
>>> Bu Erna
Pada acara pertemuan umum antara guru-guru, pengurus dengan wali siswa TK Melati Suci maka terkumpullah relawan yang akan mengelola bank sampah. Mereka bekerja tanpa honor. Tercatat diantaranya adalah bu Marlupi, pak Sukirman, bu Wahyuningsih, bu Siti Mutamimmah dan bu Erna dengan dikomandoi bu Nurani selaku kepala sekolah TK Melati Suci.  Ketidak yakinan akan kapasitas diri dalam mengelola bank sampah dicoba untuk diatasi melalui saling diskusi secara internal dan kunjungan belajar ke bank sampah di Dsn. Badegan. Para pengelola kemudian duduk bersama untuk memutuskan strategi pengembangan bank sampah dan model pengelolaannya yang paling mungkin untuk dilaksanakan sehingga dihasilkan keputusan sebagai berikut :
  • Tahun pertama : fokus pada sosialisasi tentang nilai penting pengelolaan sampah dan ujicoba pengelolaannya di lingkungan civitas akademika TK Melati Suci, dengan harapan akan segera diikuti civitas akademika SDN Gombang sebagai tempat belajar lanjutan alumni TK Melati Suci.
  • Tahun kedua : (1) penataan menejemen dan kelengkapan sarana prasarana, (2) penyebarluasan ide secara luas melalui berbagai pertemuan multi pihak, (3) penguatan jaringan kerja lintas sektor dan multipihak, (4) ujicoba sosialisasi ide melalui dunia maya, (5) penguatan kapasitas teknologi pengelolaan sampah dan limbah terpadu bagi civitas akademika TK Melati Suci
  • Tahun ketiga : (1) institusionalisasi dan ujicoba pengelolaan bank sampah secara inklusif, tidak terbatas hanya pada TK Melati Suci, (2) menyelenggarakan konseling metode 'pendidikan lingkungan secara terpadu bagi anak-anak usia TK dan SD' untuk wali siswa dan pendidik, (3) bank sampah dikelola secara mendiri dan berkelanjutan.
Hampir satu tahun Bank Sampah "ANAK MULIA" berjalan dan tercatat sudah 2 (dua) kali memberangkatkan isi gudang sampahnya. Tidak seberapa memang hasil yang diperolehnya, Rp.176.000,-dari hasil beberapa kali pengumpulan tetapi perubahan perilaku siswa dan orang tua siswa dalam pengelolaan sampahnya merupakan hal yang sangat bernilai bagi masa depan bumi ini.

>>> Kotak Pemilah Sampah
>>> Buku-buku administrasi











Ada suka duka didalam mengelola bank sampah ini. Pernah terjadi adanya wali siswa yang pernah mencap kegiatan pengelolaan sampah hanya aneh-aneh saja, pernah ada guru yang beranggapan bahwa kegiatan ini hanya ngregeti (mengotori, red) kelas saja bahkan ditakutkan hanya akan mengundang ular, ada yang diduga boikot sampah dengan tak pernah sekalipun membawa sampahnya ke bank sampah atau mudah-mudahan sudah diselesaikan di rumahnya, dan lain-lain. Ketika awal-awal penerimaan sampah dari siswa, waduuuh kotornya, semua sampah dibawa dalam keadaan kotor sekalipun. Ketika dicoba dipilah antara yang plastik dan kertas, eh ... ternyata pembelinya mengatakan bahwa plastikpun tidak semua jenis bisa dibeli, belum lagi timbangannya yang masih pinjam lagi. 

Sebuah kerja sosial dari para relawan yang sangat luar biasa telah dimulai. Allah SWT tidak pernah tidur, arsynya meliputi segenap yang di langit dan di bumi dan selalu akan Dia jaga, termasuk rejeki para pekerja relawan tersebut yang tentu saja belum layak kalau sekedar diambilkan dari hasil penjualan sampah.

Selain orang, bangunan gudang sampah adalah hal prioritas agar tidak mengganggu pembelajaran siswa. Saat ini belum ada ruang atau bangunan yang cukup representatif bagi pengelolaan bank sampah tersebut. Tetapi alhamdulillah ternyata bangunan semi permanen yang sudah dibangun ternyata cukup mengakomodir kebutuhan gudang bank sampah. Lingkungan bangunan gudang yang menghadap kebun sayuran dengan dibatasi aliran air sungai telah menjadi bangunan sejuk dan enak pula untuk melepas lelah. Salah satu guru-Bu Marlupi, bahkan sudah mulai berharap adanya bangunan semacam bank sampah berdiri di pekarangannya.

>>> Papan sosialisasi nilai penting dan teknologi  pengelolaan  sampah
Mimpi akan kondisi yang lebih baik adalah awalan untuk bertindak. Semua impian hanya akan terwujud ketika Yang Maha Pencipta menghendaki. Insya Allah segenap pengelola Bank Sampah 'ANAK MULIA" tetap dikuatkan menjalani kerja-kerja belum populer ini. Jerih payah itu Insya Allah menjadi amal ibadah yang dimuliakan olehNya.

Rajek Lor, 4 Ramadhan 1432 H

KIDUNG ING WANCI RATRI

Heh kang samya lumaksana
Bukak lan lantipna ing pamawas
Sirna ilang kertaning bumi wus bakal kliwat
Sirna ilang angkaraning bumi wis dadi pepesthi
Ojo sira melu-melu edan
Jebeng .... ayo enggala lumaksana
Sirna ilang angkaraning bumi kang kudu dadi lampahira
Memayu hayuning bawana
Rawe-rawe rantas malang-malang putung
Nyawiji ing gati, bebarengan makmurke bumi
Insya Allah, amiin.

Rajek Lor, 1 Ramadhan 1432 H

MENJADI RAHMAT BAGI SEMESTA


Selalu saja kita terpikat dengan indikator kesuksesan ekonomi, yang ternyata itu --- "selalu saja mengabaikan lingkungan hidup". Sampah bertebaran dimana-mana hingga sungai dan tanah tercemar. Ibu pertiwi manangis melihat ulah anak cucunya yang melupakan Sang Pencipta yang dengan kasih sayangNya telah menganugerahi Bangsa Indonesia dengan tanah yang subur, termasuk bumi Rajek Lor dimana Taman Kanak-kanak Melati Suci berada.

Rajek Lor adalah nama sebuah padukuhan yang konon merupakan salah satu bagian dari pagar/ benteng kemuliaan kearifan Jaman Majapahit yang disimbolkan dengan nama Rajek Wesi atau benteng yang kokoh, Banyak ditemukan situs yang berupa candi-candi di kampung ini. Seiring perkembangan jaman dimana telah terjadi kemunduran kualitas kemakmuran bumi seperti saat ini (disebut juga era Sirna Ilang Kertaning Bumi), maka sebagian masyarakat Dusun Rajek Lor mencoba tetap bertahan untuk tidak menjadi bagian perusak alam semesta ini melainkan sebagai pemakmur bumi. Sebuah langkah yang butuh keteguhan iman yang luar biasa. Ketika digembor-gemborkan 'pagar bumi' yang cenderung tidak ramah lingkungan maka sebagian besar masyarakat tetap mempertahankan pagar hijau, ketika ditawari proyek-proyek kolusif dan koruptif maka masyarakat memilih tampak miskin daripada menerima dana tidak berkah tersebut, ketika terjadi memasyarakatnya gaya tipu-tipu administratif di berbagai institusi demi memenangkan sebuah lomba atau menyenangkan pejabat maka masyarakat tetap berusaha apa adanya. Sebuah sikap santun untuk tidak larut dalam kerusakan sistem sosial yang ada.

Taman Kanak-kanak Melati Suci adalah salah satu alat masyarakat untuk membentengi diri dari serbuan gaya hidup konsumtif yang cenderung menjadikan orang lupa diri, lupa tetangga dan lupa bumi. Sistem menejemen sekolah dibuat sedemikian rupa agar tetap dapat mengakomodir kebutuhan belajar semua anak hingga yang berasal dari keluarga paling miskin sekalipun. Ketika biaya belajar di taman kanak-kanak lain sudah menjadi Rp.50.000,- per bulan tetapi Taman Kanak-kanak Melati Suci tetap mentaati kesepakatan dengan para orang tua/ wali siswa, yaitu menarik biaya belajar Rp.25.000,- per bulan. Jauh dari kecukupan kebutuhan proses belajar mengajar yang efektif memang tetapi alhamdulillah selalu saja banyak orang yang berempati dan mendonasikan asetnya untuk kemajuan TK Melati Suci sehingga standard pendidikan RI terpenuhi, bahkan memiliki berbagai keunggulan, yang salah satunya adalah pengadaan unit kerja pendidikan atau laboratorium Bank Sampah "Anak Mulia" yang resmi berdiri pada 17 Ramadhan 1431 H. Pelan tetapi pasti akan selalu terjadi peningkatan kesadaran anak dan orang tua serta masyarakat pada lingkungan siswa tinggal untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan lingkungannya masing-masing.

Tonggak sudah ditancapkan dan para pengampu pendidikan di Taman Kanak-kanak Melati Suci sudah bergegas hingga hampir 1 (satu) tahun perjalanannya. Pengelola Bank Sampah yang terdiri dari guru, pengurus sekolah dan wakil orang tua siswa kini sedang menapak dan memperkuat diri dengan berbagai sarana dan prasarana pengelolaan yang lebih baik.

Tak ada gading yang tak retak, ada suka dan ada duka dalam mengawali berjalannya misi ini namun alhamdulillah berhasil dilalui dan semakin baik kondisinya. Bangunan semi permanen dari bank sampah sudah berdiri menyatu dengan kebun sayuran sekolah. Dukungan berbagai pihak sudah mulai mengalir dan komitmen kerjasama dari instansi pemerintah sudah mulai bersambut. Insya Allah berkah adanya, menjadi bagian dari Rahmatan lil 'alamin-rahmat bagi segenap semesta. Sirna ilang angkaraning bumi-memayu hayuning bawana.