Salam

Sampaikan, sampaikanlah walau itu pahit, sampaikan walau satu ayat, dan serulah dengan kasih sayang karena 'Tiada diterima seruanmu kecuali dengan hati yang lembut dan penuh kasih sayang'

Saturday, August 6, 2011

PELAJARAN MENULIS di Sanggar ANAK BUMI TANI

Sanggar ANAK BUMI TANI lahir dengan harapan terwujudnya anak-anak pedesaan yang kreatif dan dapat mengekspresikan pikiran-pikirannya dengan baik melalui media apapun. Tulisan adalah salah satu media yang diangkat dalam pembelajaran.



Hampir semua anak usia kelas 4-6 SD di Kampung Rajek Lor menyatakan 'ra iso nulis' (nggak dapat menulis, red.) ketika mula masuk pembelajaran di Sanggar. Resep para pemomong waktu itu sederhana saja, para siswa dihadapkan ke komputer, buka program word, kemudian suruh tulis 'apapun yang ingin mereka tulis' dengan himbauan seandainya macet ide agar mengangkat tangan dengan menunjukkan jari tulunjuknya ke atas (ngacung, Jw.) sambil bilang "MACETTTT". Bilamana ada yang angkat tangan maka pemomong akan datang, meminta setiap titik akhir kalimat di'enter' dua kali agar ada baris kosong. Nah, kemudian pemomong akan memberikan pertanyaan-pertanyaan dengan formula 5W + 1H sebagai pemancing memori anak. Ketika anak menjawab dan menerangkan secara lisan, langsung dibilang 'nah itu yang dapat kamu tulis' hingga anak-anak tersenyum dan nggak macet lagi. Begitu seterusnya hingga mereka asyik menulis dan susah disuruh pulang. Begitu penuturan Bu Ardi sebagai pemomong utama di Sanggar Waktu itu.

Ternyata mendidik saja butuh kreativitas. Teknik 'angkat jari bilang macet' ini tak pernah didaftarkan sebagai hak kekayaan intelektual hingga kini. Siapa mau mencoba? Lakukan dengan media yang mungkin ada setempat, misalnya lembaran2 kertas yang disi satu kalimat kemudian dirangkai untuk menyatukan atau dipisah ketika ada yang macet. Atau ada metode anda yang lain, biarkan kami ikut mengetahuinya.

No comments:

Post a Comment