Salam

Sampaikan, sampaikanlah walau itu pahit, sampaikan walau satu ayat, dan serulah dengan kasih sayang karena 'Tiada diterima seruanmu kecuali dengan hati yang lembut dan penuh kasih sayang'

Monday, August 1, 2011

Bank Sampah "ANAK MULIA'

>>> Bangunan gudang bank sampah
Namanya saja bank sampah, isinya ya sampah. Tapi dari namanya tersirat isi yang lain, yaitu sebuah do'a untuk menjadikan anak berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur atau istilah lainnya 'akhlaqul kharimah' sebagaimana dicita-citakan oleh pendiri, pengurus, guru maupun wali siswa di Taman Kanak-kanak Melati Suci-Dsn. Rajek Lor, Tirtoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta maupun mitra pendamping.

Ketika ide awal dilontarkan oleh pendiri dan para pengelola Sanggar ANAK BUMI TANI, direspons positif oleh semua pengurus hingga guru-guru dan wali siswa. Tidak semua begitu saja menerima, ada tahapan penyadaran tentunya karena salah satu sumber menyampahnya lingkungan ternyata ada pada orang tua juga. Ide itu muncul pada bulan Ramadhan 1431 H, Insya Allah berkah bagi kehidupan di bumi ini. Kapan ide itu akan direalisir ?, sebuah pertanyaan yang menjadi sedikit perdebatan waktu itu. Sebagian besar inginnya setelah lebaran saja tetapi itu dirasakan terlalu lama.Ada yang ngotot untuk tetap di bulan puasa ini dengan alasan bahwa ide bagus kalau nggak segera direalisir akan terlunta-lunta sehingga tak terwujud dan perilaku-perilaku menyampah tetap bertahan. Dengan semangat meningkatkan keimanan melalui terwujudnya kebersihan diri dan lingkungan, diputuskanlah bahwa 17 Ramadhan 1431 H menjadi tonggak berdirinya Bank Sampah Anak Mulia sekaligus ditandai dengan penyerahan sampah pertama kali dari siswa, guru, dan pengurus ke bank sampah.Pemilihan tanggal tersebut adalah sekaligus pengingat akan turunnya wahyu Al-Qur'an karena kerja-kerja pengelolaan sampah ini lebih ditujukan agar nilai-nilai Qur'ani benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada civitas akademika TK Melati Suci.


>>> Bu Mimmah
>>> Bu Erna
Pada acara pertemuan umum antara guru-guru, pengurus dengan wali siswa TK Melati Suci maka terkumpullah relawan yang akan mengelola bank sampah. Mereka bekerja tanpa honor. Tercatat diantaranya adalah bu Marlupi, pak Sukirman, bu Wahyuningsih, bu Siti Mutamimmah dan bu Erna dengan dikomandoi bu Nurani selaku kepala sekolah TK Melati Suci.  Ketidak yakinan akan kapasitas diri dalam mengelola bank sampah dicoba untuk diatasi melalui saling diskusi secara internal dan kunjungan belajar ke bank sampah di Dsn. Badegan. Para pengelola kemudian duduk bersama untuk memutuskan strategi pengembangan bank sampah dan model pengelolaannya yang paling mungkin untuk dilaksanakan sehingga dihasilkan keputusan sebagai berikut :
  • Tahun pertama : fokus pada sosialisasi tentang nilai penting pengelolaan sampah dan ujicoba pengelolaannya di lingkungan civitas akademika TK Melati Suci, dengan harapan akan segera diikuti civitas akademika SDN Gombang sebagai tempat belajar lanjutan alumni TK Melati Suci.
  • Tahun kedua : (1) penataan menejemen dan kelengkapan sarana prasarana, (2) penyebarluasan ide secara luas melalui berbagai pertemuan multi pihak, (3) penguatan jaringan kerja lintas sektor dan multipihak, (4) ujicoba sosialisasi ide melalui dunia maya, (5) penguatan kapasitas teknologi pengelolaan sampah dan limbah terpadu bagi civitas akademika TK Melati Suci
  • Tahun ketiga : (1) institusionalisasi dan ujicoba pengelolaan bank sampah secara inklusif, tidak terbatas hanya pada TK Melati Suci, (2) menyelenggarakan konseling metode 'pendidikan lingkungan secara terpadu bagi anak-anak usia TK dan SD' untuk wali siswa dan pendidik, (3) bank sampah dikelola secara mendiri dan berkelanjutan.
Hampir satu tahun Bank Sampah "ANAK MULIA" berjalan dan tercatat sudah 2 (dua) kali memberangkatkan isi gudang sampahnya. Tidak seberapa memang hasil yang diperolehnya, Rp.176.000,-dari hasil beberapa kali pengumpulan tetapi perubahan perilaku siswa dan orang tua siswa dalam pengelolaan sampahnya merupakan hal yang sangat bernilai bagi masa depan bumi ini.

>>> Kotak Pemilah Sampah
>>> Buku-buku administrasi











Ada suka duka didalam mengelola bank sampah ini. Pernah terjadi adanya wali siswa yang pernah mencap kegiatan pengelolaan sampah hanya aneh-aneh saja, pernah ada guru yang beranggapan bahwa kegiatan ini hanya ngregeti (mengotori, red) kelas saja bahkan ditakutkan hanya akan mengundang ular, ada yang diduga boikot sampah dengan tak pernah sekalipun membawa sampahnya ke bank sampah atau mudah-mudahan sudah diselesaikan di rumahnya, dan lain-lain. Ketika awal-awal penerimaan sampah dari siswa, waduuuh kotornya, semua sampah dibawa dalam keadaan kotor sekalipun. Ketika dicoba dipilah antara yang plastik dan kertas, eh ... ternyata pembelinya mengatakan bahwa plastikpun tidak semua jenis bisa dibeli, belum lagi timbangannya yang masih pinjam lagi. 

Sebuah kerja sosial dari para relawan yang sangat luar biasa telah dimulai. Allah SWT tidak pernah tidur, arsynya meliputi segenap yang di langit dan di bumi dan selalu akan Dia jaga, termasuk rejeki para pekerja relawan tersebut yang tentu saja belum layak kalau sekedar diambilkan dari hasil penjualan sampah.

Selain orang, bangunan gudang sampah adalah hal prioritas agar tidak mengganggu pembelajaran siswa. Saat ini belum ada ruang atau bangunan yang cukup representatif bagi pengelolaan bank sampah tersebut. Tetapi alhamdulillah ternyata bangunan semi permanen yang sudah dibangun ternyata cukup mengakomodir kebutuhan gudang bank sampah. Lingkungan bangunan gudang yang menghadap kebun sayuran dengan dibatasi aliran air sungai telah menjadi bangunan sejuk dan enak pula untuk melepas lelah. Salah satu guru-Bu Marlupi, bahkan sudah mulai berharap adanya bangunan semacam bank sampah berdiri di pekarangannya.

>>> Papan sosialisasi nilai penting dan teknologi  pengelolaan  sampah
Mimpi akan kondisi yang lebih baik adalah awalan untuk bertindak. Semua impian hanya akan terwujud ketika Yang Maha Pencipta menghendaki. Insya Allah segenap pengelola Bank Sampah 'ANAK MULIA" tetap dikuatkan menjalani kerja-kerja belum populer ini. Jerih payah itu Insya Allah menjadi amal ibadah yang dimuliakan olehNya.

Rajek Lor, 4 Ramadhan 1432 H

1 comment: